Sepatu dan Sandal

Inilah info tentang sepatu mojokerto. Pengerajin sepatu di Mojokerto. Melayani pembuatan sepatu berbagai model terbaru, sesuai dengan trend masa kini. Bisa juga membuat sandal sesuai pesanan. Dengan model, bahan, merek, desain, sesuai dengan pemesan. Merek-merek yang ditampilkan sebagai contoh di website ini, bisa jadi adalah merek milik pemesan. 

Di halaman ini memuat tulisan tentang: 

| Alas kaki atau kasut SepatuSepatu kerja | Sepatu kulitSepatu Wanita | Flat Shoes | High HeelsSepatu olahragaLoaferPeranti Brannock | Sejarah Alas KakiSandalSandal jepit | sandal gunung | sepatu sandalBakiakEspadrilleZōriGeta





Sandal atau sendal adalah salah satu model alas kaki yang terbuka pada bagian jari kaki atau tumit pemakainya. Bagian alas (sol) dihubungkan dengan tali atau sabuk yang berfungsi sebagai penjepit (penahan) di bagian jari, punggung kaki, atau pergelangan kaki agar sandal tidak terlepas dari kaki pemakainya. Sandal dengan penutup di bagian punggung dan jemari, tetapi terbuka di bagian tumit dan pergelangan kaki disebut selop.





Sandal jepit atau sandal jepang adalah sandal berwarna-warni berbahan karet atau plastik. Tali penjepit berbentuk huruf "v" menghubungkan bagian depan dengan bagian belakang sandal. Sandal dari ban bekas disebut sandal bandol (kependekan dari ban bodhol atau ban bekas) sedangkan sandal yang mirip sepatu disebut sepatu sandal atau sandal gunung.

Bagian alas bisa dibuat dari karet, plastik, kayu, ban bekas, anyaman tali, atau anyaman rumput. Bagian tumit (hak) sandal wanita umumnya dibuat lebih tinggi daripada bagian depan agar postur tubuh pemakainya terlihat lebih bagus. Berbeda dengan sandal yang hanya dipakai laki-laki untuk kesempatan santai, wanita sering memakai sepatu sandal ketika menghadiri kesempatan resmi. Dalam kebudayaan Barat, pria biasanya tidak mengenakan kaus kaki bila sedang memakai sandal atau selop.

Sandal jepit atau sandal jepang adalah sandal berwarna-warni dari karet atau karet sintetis. Tali sandal berbentuk huruf "v" menghubungkan bagian depan dan bagian belakang sandal. Bagian bawah sandal umumnya rata (tidak memiliki hak), sedangkan bagian atas sandal tidak memiliki penutup.

Sandal jepit dipakai dengan meletakkan poros bagian depan tali sandal di antara ibu jari dan telunjuk kaki, sehingga tidak terlepas sewaktu dipakai berjalan. Selain dipakai di dalam ruang atau kamar mandi, sandal jepit digunakan di luar rumah pada kesempatan tidak resmi, dan kegiatan rekreasi seperti di pantai atau kolam renang.

Havaianas adalah merek sandal jepit eksklusif dari Brasil. Perusahaan ini memulainya pada tahun 1962 dengan memproduksi sandal mirip zōri, namun dibuat dari karet.

☝☝☝




Bakiak (Jawa Tengah) Bangkiak (Jawa Timur) atau Terompa Galuak (Sumatra Barat) adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku di kedua sisinya. Benda ini sangat populer karena murah terutama di masa ekonomi sulit sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin.

Diperkirakan bakiak terinspirasi dari Jepang yang sudah menggunakan sandal kayu (Geta).

☝☝☝




Sepatu adalah salah satu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri atas bagian-bagian sol, hak, kap, tali, dan lidah. Biasanya juga terbuat dari kanvas atau kulit yang menutupi semua bagian mulai dari jari jemari, punggung kaki hingga bagian tumit yang difungsikan untuk melindungi kaki dari kotoran berupa debu, kerikil, atau bahkan lumpur. Pengelompokkan sepatu biasanya dilakukan berdasarkan fungsi atau tipenya, seperti sepatu resmi (pesta), sepatu santai (kasual), sepatu dansa, sepatu olahraga, sepatu kerja, sepatu ortopedik, dan sepatu minimalis. ♡

Koleksi sepatu pria dengan bermacam-macam fungsi kegunaannya. sepatu hiking, sepatu olahraga, sepatu boot casual, sepatu minimalis, dan sepatu casual. ❤

Satuan untuk ukuran sepatu mengikuti beberapa standar dan berbeda di bagian-bagian dunia. Pengukuran ukuran sepatu seseorang biasanya dilakukan dengan menggunakan peranti Brannock.

☝☝☝




Peranti Brannock ialah alat pengukur dicipta oleh Charles F. Brannock untuk mengukur alas kaki seseorang. Anak seorang pengusaha industri kasut, Brannock hadir Universiti Syracuse, New York,dia menjadi anggota persaudaraan Delta Kappa Epsilon. Brannock menghabiskan dua tahun untuk mengembangkan cara sederhana untuk mengukur panjang, lebar, dan panjang lengkungan pada kaki manusia. Dia akhirnya memperbaiki kayu RITZ Stick, standard industri pada masa itu, mempatenkan prototaip pertamanya pada tahun 1925 dan versi yang lebih baik pada tahun 1927. Alat tersebut mempunyai kiri dan kanan tumit cawan dan diputar hingga 180o untuk mengukur kedua kaki. Brannock kemudian membentuk Perusahaan Peranti Brannock untuk mengeluarkan dan menjual produk tersebut, dan mengetuai perusahaan tersebut sehingga tahun 1992 ketika dia meninggal pada usia 89 tahun. Hari ini, Peranti Brannock adalah standard antarbangsa industri alas kaki, dan Institusi Smithsonian menempatkan sampel beberapa Brannock Devices pertama. ☝

Brannock Device Company banyak pejabat di Syracuse, New York, sehingga tidak lama selepas kematian Charles Brannock. Salvatore Leonardi membeli syarikat itu dari Brannock Estate pada tahun 1993, dan memindahkan pembuatannya ke sebuah kilang kecil di Liverpool, New York. Syarikat ini terus mengeluarkan beberapa model peranti untuk menentukan ukuran alas kaki pria, wanita, dan anak-anak; mereka juga menghasilkan model khusus untuk memasang alas kaki jenis lain.





Sepatu kerja adalah sepatu yang digunakan orang ketika melakukan sebuah pekerjaan. Sepatu kerja biasanya bentuk, model dan kekuatannya disesuaikan dengan jenis atau macam pekerjaan seseorang. Sepatu untuk kerja lapangan berbeda dengan sepatu untuk kerja kantoran.

Sepatu kerja lapangan didesain untuk melindungi kaki dari berbagai macam bahaya sewaktu bekerja, misalnya dari benda-benda tajam seperti paku, cairan kimia yang bersifat korosi, dan lain-lain. Biasanya terbuat dari kulit hewan dengan alas kaki yang terbuat dari karet dengan pengaman lempengan besi. Berbeda dengan sepatu kerja lapangan, sepatu kerja kantoran didesain elegan, lebih halus tetapi tetap kuat.

☝☝☝




Sepatu kulit adalah sepatu yang terbuat dari kulit hewan. Sepatu kulit sudah dikenal sejak zaman pertama kali manusia ada di bumi. Manusia butuh alas kaki karena telapak kaki manusia tidak sekuat telapak kaki hewan. Manusia menggunakan kulit hewan sebagai pembungkus kakinya dari bahaya di jalan dan dari suhu yang dingin. Seiring dengan perkembangan kemajuan bentuk sepatu kulit semakin baik dan memiliki berbagai macam jenis, seperti sepatu kerja, sepatu olahraga, sepatu sekolah dan lain lain menurut kegunaannya.





Sepatu bot adalah sejenis alas kaki. Mayoritas sepatu bot menutupi bagian telapak kaki sampai ke bagian mata kaki. Sebagian sepatu bot juga menutup bagian betis dan bahkan ada juga yang sampai ke pinggang. Pada zaman dahulu sepatu bot biasanya terbuat dari kulit dan karet. Sementara sepatu bot zaman sekarang dibuat dari material yang lebih variatif.

Sepatu bot digunakan baik untuk tujuan fungsional maupun tujuan gaya dan mode. Tujuan fungsional sepatu bot adalah untuk melindungi kaki dari air, kotoran, udara dingin atau dari benda-benda yang dapat melukai kaki. Pada sepatu bot yang dipakai untuk naik gunung, bagian solnya juga berfungsi untuk memperkuat cengkraman kaki ke tanah.


Sepatu pria; Sepatu wanita; Sepatu kulit (sepatu formal); 




Sepatu olahraga

Memilih sepatu olahraga yang tepat adalah persiapan yang penting sebelum berolahraga. Selain harus sesuai dengan ukuran kaki, sepatu olahraga juga perlu disesuaikan dengan jenis olahraga yang Anda lakukan. Dengan begitu, Anda dapat bergerak dengan nyaman dan tidak malah mengalami cedera.

Beberapa jenis sepatu olahraga yang paling umum digunakan:

1. Sepatu untuk lari

2. Sepatu aerobik

3. Sepatu untuk berjalan

4. Sepatu tenis

5. Sepatu basket

6. Sepatu sepak bola

7. Sepatu cross trainers


Sepatu sekolah; Sepatu bekerja; Sepatu casual (sepatu santai)

Sepatu bot; Mokasin; 

☝☝☝




Loafer

Loafers adalah sepatu slip on, cara pakainya dengan memasukkan kaki langsung. Beberapa jenis loafers dilengkapi dengan fitur moc-toe, dengan heels rata. Beberapa loafers dilengkapi fitur hiasan seperti snaffle logam atau tali kulit yang dilengkapi strap pada penny loafers. Untuk gaya formal, pilih desain ramping, simpel dan warna gelap. Pastikan kita memakai kaus kaki saat ingin memakai sepatu ini di momen resmi.

Sepatu balet; Sandal; Selop; Sandal jepit; Bakiak





Pada prinsipnya sepatu wanita hanya terdiri dari dua jenis. Jenis pertama adalah sepatu yang memiliki hak datar, apapun bahan dan bagaimanapun disainnya, biasanya disebut sebagai Flat Shoes.



Jenis yang kedua adalah sepatu yang memiliki hak tinggi atau High Heels. Dalam perkembangannya, ukuran dan bentuk hak dari sepatu ini sangat beragam. Ditambah lagi macam bentuk disainnya yang membedakan pada kesempatan apa saja high heels ini digunakan. Setiap variasi memiliki istilah sendiri dan istilah ini cenderung diartikan sebagai salah satu jenis dari sepatu wanita.

Pada perkembangannya sepatu wanita sol datar yang akrab disebut sebagai flat shoes berkembang menjadi berbagai macam model sepatu flat. Sedangkan sepatu wanita sol tinggi yang juga disebut high heels shoes, seiring perubahan jaman modelnya semakin beragam.

Dari segi ukuran untuk sepatu berhak tinggi, ada banyak pihak yang belum memiliki kesamaan pendapat. Menurut kalangan fashion Italia, sepatu wanita yang memiliki hak di bawah 6,4 cm dianggap sebagai sepatu Hak Rendah atau Low Heels, antara 6,4 cm - 8,9 cm dianggap sebagai sepatu yang memiliki Hak Sedang atau Medium Heels. Lebih dari ukuran tersebut dikategorikan sebagai sepatu Hak Tinggi atau High Heels.

Model sepatu wanita yang dimasukkan dalam kategori Hak Tinggi adalah Cone, Stiletto. Model Hak Sedang adalah model sepatu wedges, prism dan puppy. Sedangkan untuk model Hak Rendah adalah Spool dan Kitten.

☝☝☝




Alas kaki atau kasut adalah produk seperti sepatu dan sandal yang dipakai untuk melindungi kaki terutama bagian telapak kaki. Alas kaki melindungi kaki agar tidak cedera dari kondisi lingkungan seperti permukaan tanah yang berbatu, berair, udara panas, maupun dingin. Alas kaki membuat kaki tetap bersih, melindungi dari cedera sewaktu bekerja, dan sebagai gaya busana.

Sepatu dibuat oleh pengrajin sepatu atau tukang sepatu, sedangkan ahli memperbaiki sepatu disebut tukang sol sepatu. Bahan-bahan untuk alas kaki di antaranya adalah kayu, plastik, karet, kulit, tekstil, dan serat tanaman. Alas kaki seperti sepasang sandal bisa dibuat pengrajin hanya dengan menggunakan peralatan sederhana seperti pisau, jarum, dan benang. Sementara itu, sepatu olahraga dibuat di pabrik sepatu dengan bantuan mesin-mesin.

Sebelum memakai alas kaki, orang sering mengenakan kaus kaki atau stoking agar kaki lebih nyaman dan tidak lecet. Selain itu, kaus kaki berfungsi sebagai penyerap keringat dan kelembapan, sehingga kaki lebih bersih dan higienis. Dalam kebudayaan Barat, orang boleh tidak melepas alas kaki sewaktu berada di dalam rumah, sehingga berkembang perabot rumah tangga seperti kursi. Sebaliknya dalam kebudayaan Asia Timur, alas kaki dilepas sewaktu berada di dalam rumah.

☝☝☝





Dari lukisan Mesir Kuno di Thebes, Mesir diketahui bahwa orang Mesir sudah mengenakan alas kaki sekitar abad ke-15 SM. Dalam lukisan digambarkan pengrajin yang duduk di kursi pendek. Seorang pengrajin sibuk bekerja membuat sandal, sedangkan seorang lagi sedang menjahit sepatu. Sandal dibuat dari bahan-bahan seperti kain, daun palem, papirus, kulit, atau bahan serupa yang dianyam.

Asal kata sandal adalah sandalion (bahasa Yunani) yang diserap ke dalam bahasa Latin (sandalium), bahasa Prancis (sandale), dan seterusnya. Sandal bermula dari alas kaki orang Yunani dan Romawi Kuno. Pada waktu itu, sol dibuat dari gabus, sedangkan bagian penutup dibuat dari kulit yang disatukan dengan bagian alas dengan cara menjahitnya. Bagian jari kaki dibiarkan terbuka, dan dilengkapi dengan sabuk atau tali agar tidak terlepas dari kaki pemakai. Pada perkembangannya, pendeta Katolik mengenakan kaus kaki dengan bordir yang disebut sandal.

Sandal adalah alas kaki yang sudah dikenal manusia sejak zaman Mesir Kuno. Pada zaman kuno, orang India, Assyria, Romawi, Yunani, dan Jepang juga mengenakan sandal. Sandal jepit di Amerika Serikat disebut flip-flops, thongs, atau beach sandal. Seusai Perang Dunia II, prajurit Amerika Serikat pulang ke negaranya dengan membawa oleh-oleh sandal dari Jepang. Semasa perang, prajurit Jepang juga membuat sandal dari ban bekas.

Bagi orang Yunani dan Romawi kuno, alas kaki merupakan salah satu gaya busana yang elegan. Sandal yang disebut baxa atau baxea dibuat dari anyaman daun palem. Pemakainya adalah kalangan bawah seperti filsuf dan pendeta. Apuleius menulis bahwa pendeta muda memakai sandal dari daun palem seperti yang dikenakan orang Mesir. Pengrajin sandal disebut baxearii atau solearii. Alas kaki ringan yang dipakai di dalam rumah disebut solea, sedangkan sepatu (calceus) dipakai di luar rumah. Alas kaki yang menutupi bagian atas kaki disebut soccus, dan dikenakan di dalam rumah seperti slipper (selop) dalam kebudayaan Barat. Sepatu bot bertali yang memperlihatkan seluruh jemari kaki disebut cothurnus. Bagian alas (sol) cothurnus sering dibuat tebal dengan sisipan gabus. Pemakainya adalah penunggang kuda, aktor drama tragedi, pemburu, dan bangsawan yang ingin tampak lebih tinggi dan gagah.

Prajurit Romawi mengenakan sandal bertali dengan jari-jari yang terbuka. Bila mereka berperang di kawasan perbukitan, bagian bawah sandal dilengkapi dengan gerigi yang tajam atau paku. Bentuk dan warna sepatu bot menunjukkan jabatan dan pekerjaan. Senator Romawi mengenakan sepatu berwarna hitam dengan hiasan bulan sabit berwarna emas atau perak di bagian atas sepatu. Kaisar Romawi menghiasi sepatu bot dengan batu permata dan emas. Kaisar Aurelian melarang laki-laki mengenakan sepatu berwarna merah, kuning, putih, atau hijau karena warna-warna tersebut yang dikhususkan untuk wanita. Sementara itu, Kaisar Heliogabalus melarang wanita menghias sepatu dengan emas dan permata.

Sepatu kalangan bangsawan Eropa pada abad ke-12 dipenuhi dengan berbagai hiasan mewah. Sepatu bot Henry II berwarna hijau dengan garis-garis emas. Dari makam Henry VI dari Sicilia yang wafat tahun 1197 ditemukan sepatu dengan bagian atas dari kain emas berhias mutiara. Bagian sol dibuat dari gabus berlapis kain emas. Sepatu menutupi hingga bagian pergelangan kaki, dan dikencangkan dengan kancing kecil. Permaisuri Constance yang wafat tahun 1198 mengenakan sepatu dari kain emas berhiaskan permata, dengan pengencang berupa sabuk kulit yang diikat dengan tali.


Jenis Sandal dari seluruh dunia:

Bakiak, sandal kayu dengan pengikat kaki dari ban bekas

Klompen, selop kayu dari Belanda

Patten, sandal kayu dari abad pertengahan

☝☝☝




Espadrille, sandal dari Prancis

Espadrille (bahasa Spanyol: alpargatas; bahasa Katalan: espardenya; bahasa Basque: espartinak), adalah sepatu kasual, bersol tali, datar, tetapi terkadang bertumit tinggi. Mereka biasanya memiliki bagian atas kanvas atau kain katun dan sol fleksibel yang terbuat dari tali esparto. Sol tali esparto adalah ciri khas dari sebuah espadrille; bagian atasnya sangat bervariasi dalam gaya.

Espadrilles adalah bentuk sepatu musim panas khas Spanyol, dengan ikatan sejarah yang kuat dengan wilayah Catalonia dan Pais Vasco. Kata ini berasal dari bahasa Katalan "espardenya", mengacu pada rumput esparto, tanaman asli Spanyol selatan yang digunakan untuk membuat tali dan keranjang. Meskipun mereka masih diproduksi secara luas di Spanyol, beberapa produksi telah dipindahkan ke Bangladesh, penghasil rami terbesar di dunia.


Huarache, sandal dari Meksiko (bagian penutup punggung kaki sabuk penahan bagian tumit dibuat dari anyaman kulit)

Mary Jane, sandal dari Amerika Serikat (bagian jari kaki tertutup dengan sabuk penahan pada bagian tumit)

☝☝☝




Zōri, sandal tradisional Jepang, dibuat dari plastik, kain, atau anyaman rumput.

Zōri (草履) adalah alas kaki yang dipakai orang Jepang hingga dikenalnya sepatu pada zaman Meiji. Pada masa sekarang, orang Jepang hanya memakai zōri sewaktu mengenakan kimono. Berbeda dari geta yang bukan alas kaki untuk kesempatan resmi, zōri dipakai untuk segala kesempatan, termasuk sewaktu mengenakan kimono formal. Cara memakainya seperti memakai sandal jepit.

Alas (sol) berbentuk lonjong seperti keping uang zaman dulu. Berbeda dari geta, bagian alas zōri selalu datar dan tidak mempunyai hak (tumit). Pada zaman dulu, bahan untuk alas adalah lembaran gabus, tetapi sekarang sudah digantikan dengan lembaran plastik. Bahan pembungkus alas adalah kulit, kain, atau plastik. Pada bagian alas (dai) terdapat tiga buah lubang untuk memasukkan tali tebal yang disebut hanao yang menahan sandal agar tidak terlepas sewaktu dipakai berjalan.

Zōri wanita

Dibandingkan model santai, bagian alas zōri wanita untuk dipakai dalam kesempatan formal dibuat lebih tebal dengan bagian belakang yang ditinggikan (dibuat ekstra tebal). Agar dasar tidak cepat aus, plastik uretan ditempelkan di bagian dasar yang bersentuhan dengan tanah.

Setta (雪駄) (zōri laki-laki)

Bentuknya hampir persegi panjang, dengan bagian bawah yang dilapis kulit sapi atau plastik uretan. Hingga saat ini, setta masih banyak penggemarnya.

Zōri tatami

Bahan dari serat tanaman Igusa sehingga disebut tatami omote zōri (zōri permukaan tatami). Pada zaman dulu merupakan alas kaki favorit bagi laki-laki. Sekarang sudah langka dan hanya bertahan sebagai alas kaki aktor kabuki.

Waraji (草鞋) (warazōri)

Disebut waraji karena dibuat dari anyaman jerami (wara), dan sering dibuat sendiri oleh petani yang memerlukannya alas kaki. Pada zaman dulu, pria atau wanita memakainya sewaktu bekerja atau bepergian jauh. Tali tambahan untuk diikatkan ke pergelangan kaki merupakan ciri khas model yang dibuat untuk berjalan jauh.

☝☝☝





Geta, sandal kayu dari Jepang

Geta (下駄) adalah alas kaki tradisional Jepang yang dibuat dari kayu. Pada bagian alas (dai) terdapat tiga buah lubang untuk memasukkan tali berlapis kain yang disebut hanao (鼻緒). Dua buah hak yang disebut ha ("gigi") terdapat di bagian bawah alas (sol). Geta dipakai di luar ruangan sewaktu mengenakan yukata atau kimono yang bukan kimono formal. Hak tinggi pada geta memudahkan pemakainya berjalan melewati jalan becek ketika hujan.

Geta dipakai dengan kaki telanjang (sewaktu mengenakan yukata) atau dengan mengenakan kaus kaki yang disebut tabi. Cara memakai geta seperti cara memakai sandal jepit, hanao dijepit di antara ibu jari dan telunjuk kaki. Sewaktu mengenakan yukata, geta dipakai dengan kaki telanjang. Pemandian air panas (onsen) dan penginapan tradisional (ryokan) biasanya menyediakan geta yang bisa dipinjam oleh tamu.

Menurut pendengaran orang Jepang, "karankoron" adalah bunyi geta ketika dipakai berjalan. Dalam mitologi Jepang, Tengu mengenakan geta berhak satu seperti dikenakan biksu yang sedang melatih diri di hutan dan gunung.

Berdasarkan hasil penggalian di situs arkeologi terungkap bahwa geta sudah dipakai orang Jepang sejak zaman Yayoi. Geta diperkirakan dipakai sewaktu bekerja menanam padi di sawah yang selalu berair agar kaki tetap bersih dan kering. Dalam esai klasik Makura no Sōshi dari zaman Heian disebut tentang alas kaki yang disebut Kure no ashida (nama lain untuk geta). Dalam lukisan dari akhir zaman Heian hingga zaman Sengoku juga sering digambarkan orang yang sedang memakai geta sewaktu mencuci atau mengambil air.

Pengrajin geta banyak bermunculan sejak pertengahan zaman Edo. Mereka menciptakan berbagai jenis geta yang membuat geta populer sebagai alas kaki rakyat. Orang mulai menyebut semua alas kaki dari kayu seperti bokuri atau ashida sebagai geta. Walaupun pakaian Barat mulai dikenal di Jepang sejak zaman Meiji, rakyat tetap mengenakan kimono dengan alas kaki berupa geta.


Caliga, sandal militer Romawi


Penyebutan sandal berdasarkan bahasa di berbagai negara:

Afrika Selatan: slops

Amerika Serikat: sandals, flip-flops, go-aheads, thongs, dan zories

Argentina: ojotas.

Australia: thongs

Belanda: teenslippers

Brasil: sandálias atau chinelos

RRC: Hanzi tradisional: 拖鞋; Hanzi: tuōxié

Cili: sandalias atau chalas (informal)

Ceko dan Slowakia: žabky (kodok)

Denmark: klip-klappere

El Salvador: yinas dan chancletas.

Estonia: plätud.

Filipina: tsinelas dan slippers

Flanders: teensletsen

Ghana: chale wotes

Gibraltar: shanklas (dari bahasa Spanyol chanclas)

Guam: zorries (dari kata zōri)

Hongaria: vietnami papucs (selop vietnam)

India: Hawaii Chappal

Israel: כפכפי-אצבע (kafkafey-etsba, selop jari)

Italia: infradito (translasi literal: antarjari)

Jamaika: slippers atau sandals.

Jepang: beach sandal, disingkat "biisan"

Kanada: flip flops atau thongs

Kroasia: japanke

Malawi: ma slippas atau ma pata pata

Malaysia: selipar jepun (selop jepang)

Malta: karkur

Meksiko: chanclas

Myanmar: Pha Nut

Negara dan teritori berbahasa Prancis: tongs atau claquettes; Quebec: gougounes; negara Afrika berbahasa Prancis: tapettes.

Pakistan: chappals, qainchey chappals, atau Hawaiian chappals

Panama: chancletas, chinelas, atau chancletas "rock-'n-roll".

Polandia: japonki

Rumania: slapi

Rusia: vyetnamki, slancy

Selandia Baru: jandals dari "Japanese sandals"

Spanyol: chancletas atau chanclas.

Sri Lanka: slippers atau Bata (dari nama produsen alas kaki)

St. Lucia: katapol.

Trinidad dan Tobago: slippers

Turki: tokyo, şipidik, parmak-arası

Uganda: makambos

Uruguay: chancletas

Venezuela: cholas

Yunani: sagionares (dari bahasa Jepang: sayōnara)

☝☝☝☝

sepatu mojokerto

perajin sepatu mojokerto, jawa timur

pengrajin sepatu sooko mojokerto

pengrajin mojokerto

pengrajin sepatu sport mojokerto

sandal sepatu mojokerto kota mojokerto jawa timur

toko sepatu olahraga mojokerto

toko sepatu isabella mojokerto

pabrik sol sepatu mojokerto